Selasa, 06 November 2012

FILSAFAT, LOGIKA dan ILMU

1. Filsafat

Filsafat Secara Etimologis "Cinta Kebijaksanaan" yang berasal dari bahasa Yunani yaitu phylo (Cinta, Teman) dan shopia (Kebijaksanaan).Cinta artinya Hasrat yang besar atau yang berkobar- kobar atau yang sungguh- sungguh. Kebijaksanaan artinya kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya. Filsafat berarti hasrat atau keinginan yang sungguh akan kebenaran sejati.

Pengertian Oleh para filsuf atau pakar filsafat :

  • Plato (427SM- 347SM) "Filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada, ilmu yang berminat untuk mencapai kebenaran yang asli".
  • Aristoteles (381SM-322SM) "Filsafat adalah Ilmu yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya. Metafisik, Logika, Etika, Politik dan Estetika".
  • Al- Farabi (Wafat 950M) " Filsafat adalah Ilmu Pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan untuk menyelidiki hakikat yang sebenarnya".
  • Marcus Tullius Cicero (106SM-43SM) "Filasafat adalah sebagai pengetahuan tentang suatu yang maha agung dan usaha- usaha untuk mencapainya".
  • Poejawijatma (1974:1) "Filsafat adalah jenis pengetahuan yang berusaha mencari sebab yang sedalam- dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka".
  • Hasbullah Bakry (1971: 1) "Filsafat adalah jenis pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam dan semesta.
  • Pythagoras "Filsafat adalah "the love for wisdom". Wisdom  artinya melakukan kegiatan perenungan tentang tuhan.

2. Logika 

Kata Logika Berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu "Logos" yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika merupakan salah satu cabang Filsafat.

Sebagai ilmu, logika disebut dengan "Logike episteme" (Latin : Logica scientia) atau ilmu pengetahuan yang mempelajari kecakapn berpikir secara lurus, tepat, dan teratur.

Logika Sebagai Ilmu pengetahuan merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang objek materialnya adalah berpikir dan objek formalnya adalah berpikir yang ditinjau dari segi ketepatanya.

Logika adalah filsafat tentang pikiran atau cara berfikir benar dan salah, terbagi 2 :

  1. Logika Formal yang mempelajari azas-azas, hukum-hukum, norma- norma berfikir yang harus ditaati supaya kita dapat berfikir dengan benar dan mencapai kebenaran.
  2. Logika Material yang mempelajari materi pengetahuan dan bagaimana menimba ilmu pengetahuan serta bagaimana materi, bagaimana pengetahuan itu dapat dipertanggung jawabkan.

  • Sejarah Logika dan kegunaannya.

Masa Yunani Kuno
Logika dimulai sejak Thales (624 SM - 548 SM), filsuf Yunani pertama yang meninggalkan segala dongeng, takhayul, dan cerita-cerita isapan jempol dan berpaling kepada akal budi untuk memecahkan rahasia alam semesta.
Thales mengatakan bahwa air adalah arkhe (Yunani) yang berarti prinsip atau asas utama alam semesta. Saat itu Thales telah mengenalkan logika induktif.
Aristoteles kemudian mengenalkan logika sebagai ilmu, yang kemudian disebut logica scientica. Aristoteles mengatakan bahwa Thales menarik kesimpulan bahwa air adalah arkhe alam semesta dengan alasan bahwa air adalah jiwa segala sesuatu.
Dalam logika Thales, air adalah arkhe alam semesta, yang menurut Aristoteles disimpulkan dari:
§  Air adalah jiwa tumbuh-tumbuhan (karena tanpa air tumbuhan mati)
§  Air adalah jiwa hewan dan jiwa manusia
§  Air jugalah uap
§  Air jugalah es
Jadi, air adalah jiwa dari segala sesuatu, yang berarti, air adalah arkhe alam semesta.
Sejak saat Thales sang filsuf mengenalkan pernyataannya, logika telah mulai dikembangkan. Kaum Sofis beserta Plato (427 SM-347 SM) juga telah merintis dan memberikan saran-saran dalam bidang ini.
Pada masa Aristoteles logika masih disebut dengan analitica , yang secara khusus meneliti berbagai argumentasi yang berangkat dari proposisi yang benar, dan dialektika yang secara khusus meneliti argumentasi yang berangkat dari proposisi yang masih diragukan kebenarannya. Inti dari logika Aristoteles adalah silogisme.
Buku Aristoteles to Oraganon (alat) berjumlah enam, yaitu:
1.     Categoriae menguraikan pengertian-pengertian
2.     De interpretatione tentang keputusan-keputusan
3.     Analytica Posteriora tentang pembuktian.
4.     Analytica Priora tentang Silogisme.
5.     Topica tentang argumentasi dan metode berdebat.
6.     De sohisticis elenchis tentang kesesatan dan kekeliruan berpikir.
Pada 370 SM - 288 SM Theophrastus, murid Aristoteles yang menjadi pemimpin Lyceum, melanjutkan pengembangn logika.
Istilah logika untuk pertama kalinya dikenalkan oleh Zeno dari Citium 334 SM - 226 SM pelopor Kaum Stoa. Sistematisasi logika terjadi pada masa Galenus (130 M - 201 M) dan Sextus Empiricus 200 M, dua orang dokter medis yang mengembangkan logika dengan menerapkan metode geometri.
Porohyus (232 - 305) membuat suatu pengantar (eisagoge) pada Categoriae, salah satu buku Aristoteles.
Boethius (480-524) menerjemahkan Eisagoge Porphyrius ke dalam bahasa Latin dan menambahkan komentar- komentarnya.
Johanes Damascenus (674 - 749) menerbitkan Fons Scienteae.

  • Abad pertengahan dan logika modern


Pada abad 9 hingga abad 15, buku-buku Aristoteles seperti De InterpretationeEisagoge oleh Porphyus dan karya Boethius masih digunakan.
Thomas Aquinas 1224-1274 dan kawan-kawannya berusaha mengadakan sistematisasi logika.
Lahirlah logika modern dengan tokoh-tokoh seperti:
§  Petrus Hispanus (1210 - 1278)
§  Roger Bacon (1214-1292)
§  Raymundus Lullus (1232 -1315) yang menemukan metode logika baru yang dinamakan Ars Magna, yang merupakan semacam aljabar pengertian.
§  William Ocham (1295 - 1349)
Pengembangan dan penggunaan logika Aristoteles secara murni diteruskan oleh Thomas Hobbes (1588 - 1679) dengan karyanya Leviatan dan John Locke (1632-1704) dalam An Essay Concerning Human Understanding
Francis Bacon (1561 - 1626) mengembangkan logika induktif yang diperkenalkan dalam bukunya Novum Organum Scientiarum.
J.S. Mills (1806 - 1873) melanjutkan logika yang menekankan pada pemikiran induksi dalam bukunya System of Logic
Lalu logika diperkaya dengan hadirnya pelopor-pelopor logika simbolik seperti:
§  Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716) menyusun logika aljabar berdasarkan Ars Magna dari Raymundus Lullus. Logika ini bertujuan menyederhanakan pekerjaan akal budi dan lebih mempertajam kepastian.
§  George Boole (1815-1864)
§  John Venn (1834-1923)
§  Gottlob Frege (1848 - 1925)
Lalu Chares Sanders Peirce (1839-1914), seorang filsuf Amerika Serikat yang pernah mengajar di John Hopkins University,melengkapi logika simbolik dengan karya-karya tulisnya. Ia memperkenalkan dalil Peirce (Peirce's Law) yang menafsirkan logika selaku teori umum mengenai tanda (general theory of signs)
Puncak kejayaan logika simbolik terjadi pada tahun 1910-1913 dengan terbitnya Principia Mathematica tiga jilid yang merupakan karya bersama Alfred North Whitehead (1861 - 1914) dan Bertrand Arthur William Russel (1872 - 1970).
Logika simbolik lalu diteruskan oleh Ludwig Wittgenstein (1889-1951), Rudolf Carnap (1891-1970), Kurt Godel (1906-1978), dan lain-lain.

Kegunaan Logika.

1.     Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren.
2.     Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.
3.     Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.
4.     Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematis
5.     Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpkir, kekeliruan, serta kesesatan.
6.     Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.
7.     Terhindar dari klenik , gugon-tuhon ( bahasa Jawa ).
8. Apabila sudah mampu berpikir rasional,kritis ,lurus,metodis dan analitis sebagaimana tersebut pada butir pertama maka akan meningkatkan citra diri seseorang.

"Prof. Thalib Thahir A Muin Membatasi dengan ilmu untuk menggerakkan pikiran kepada jalan yang lurus dala memperoleh suatu kebenaran".

3. Ilmu

Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.

Logika adalah ilmu, dalam bahasa Indonesia Ilmu seimbang artinya dengan science. Hanya dibedakan pemakainnya dengan kata pengetahuan atau mempunyai pengertian yang berbeda secara mendasar. Pengetahuan  (Knowledege) adalah hasil dari aktifitas mengetahui, yakni tersingkapnya suatu kenyataan ke dalam jiwa hingga tidak ada keraguan.

a. Pembagian ilmu era modern.
  •      Kelompok Aposteoriori adalah ilmu penegtahuan yang kita peroleh dari inderawi, contoh : Kimia, Biologi, Fisika dst.
  •       Kelompok Apriori adalah ilmu pengetahuan yang kita peroleh tidak dari pengalaman atau percobaan tetapi bersumber pada pemikiran itu sendiri.
a. Logika sebagai Pikiran

  • Menyelidiki, menyaring dan menilai pemikiran dengan cara serius dan terpelajar serta bertujuan untuk mendapatkan kebebaran, terlepas dari segala kepentingan dan keinginan perorangan.
  • Dua objek penyelidikan logika, pertama : pemikiran sebagai objek, Kedua : hukum- hukum berpikir sebagai objek formalnya.
  • Pikiran adalah perkataan dari perkataan adalah pikiran.
  • Susunan kata yang memuat pemikiran disebut proposisi, Pengetahuan kita tidak lain adalah informasi proposisi- proposisi dalam aktifitas kita selalu membandingkan, menganalisis serta menghubungkan proposisi yang satu dengan yang lain.
b. Logika sebagai Kebenaran

  • Hukum- hukum, azas- azas, patokan- patokan, logika membimbing akal menempuh jalan yang paling efisien untuk menjaga kemungkinan salah dalam berpikir.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar