Senin, 05 November 2012

PENDEKATAN SISTEM DAN MASALAH SOSIAL

1. PENDEKATAN SISTEM

Pendekatan sistem mrupakan suatu orientasi dalam melihat sesuatu, yaitu agar dinding yang tegas antar disiplin ilmu diharapkan dapat dikurangi, penyempurnaan dari pendekatan singular, parsial dan tradisional serta keterlibatan serentak berbagai disiplin ilmu dalam memecahkan masalah sosial. Penerapan dari teori sistem tentang suatu hal disebut model atau paradigma. Prinsipnya bahwa segala sesuatu itu selalu dapat dilihat melalui pendekatan sistem.

Setiap disiplin ilmu memiliki metodologi yang merupakan cara penelusuran ilmiah dalam suatu disiplinnya atau disebut nalar penelitian (logic of inqury). Ada beberapa cara pendekatan serta teknik dalam metodologi ilmu, yaitu :

  1. Pendekatan Tradisional, penelusuran subtansi ilmu dari sudut perkembangan sejarah, filosofi, ekonomi dan psikologi.
  2. Pendekatan konsep uraian tunggal yang mendasarkan pemaparan atas teori tertentu.
  3. Pendekatan konsep uraian parsial merupakan pendalaman yang menekankan pada pengamatan berdasarkan salah satu bagian dari subtansi ilmu.
  4. pendekatan teori integratif mempersatukan berbagai pertimbangan sehingga hasilnya nampak menyeluruh.

2. MASYARAKAT SEBAGAI SUATU SISTEM

a. Masyarakat sebagai Sistem Interaksi.

Pengertian interaksi menunjuk pada hubungan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok, syarat berlangsungnya suatu interaksi harus ada kontak dan komunikasi. Kontak bisa merupakan kontak primer yaitu bertatap muka secara langsung atau sekunder yaitu melalui media maisalnya melalui Surat, SMS, atau telpon. Adapun komunikasi terjadi apabila ada penafsiran tingkah laku artinya ada reaksi dan aksi.

Dalam interaksi sosial terdapat penggunaan simbol- simbol, menurut Herbert Blumer pokok pikiran interaksi simbolis ada tiga, yaitu :
  1. Manusia bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dipunyai sesuatu tersebut baginya. Jadi tindakan orang yang beragama Hindu terhadap Sapi akan berbeda dengan orang Islam.
  2. Makna yang dipunyai sesuatu berasal dari interaksi sosial antara seseorang dengan sesamanya, misalnya warna Merah melambangkan keberanian atau Komunis.
  3. Makna diubah melalui suatu proses penafsiran yang dipergunakan sesuatu ysng dijumpainya, misalnya ucapan "Selamat Pagi" akan ditanggapi seseorang sebagai suatu itikad baik atau buruk.
b. Masyarakat sebagai Sitem Pertukaran.

Didalam masyarakat terdapat hubungan sosial yang berdasarkan asas pertukaran. Menurut Turner di dalm suatu hubungan sosial :

  1. Manusia selalu berusaha mencari keuntungan dalam transaksi sosialnya.
  2. Dalam transaksi sosialnya manusia melakukan perhitunngan untung rugi.
  3. Manusia menyadari adanya alternatif- alternatif yang tersedia baginya.
  4. Manusia bersaing satu sama lainnya.
  5. Hubungan pertukaran secara umum antar individu berlangsung hampir semua konteks sosial.
  6. Individu mempertukarkan berbagai komoditas tak berwujud sepert perasaan dan jasa.
c. Masyarakat sebagai Sistem Sosial.

Sebagai sistem sosial, masyarakat terdiri dari bagian- bagian yang merupakan institusi- institusi sosial, seperti institusi agama, institusi ekonomi, institusi politik, institusi keluarga, pendidikan dan lain- lain. Institusi sosial adalah pola- pola interaksi yang sudah mantap yang terjadi antar individu menurut status dan peran. Pola- pola interaksi diatur oleh sistem budaya, jadi prilaku manusia diatur oleh norma- norma yang mencerminkan nilai- nilai dan kepercayaan- kepercayaan yang terdapat dalam kebudayaan dimana nilai- nilai budaya tadi sudah terinternalisasi dalam kepribadian manusia.

3. KARAKTERISTIK MASALAH SOSIAL BUDAYA

Masalah sosial budaya muncul akibat adanya perubahan sosial, mereka yang tidak mampu mengikuti arus perubahan akan tertinggal dan mengakibatkan kegoncangan masyarakat. Masalah sosial budaya muncul akibat interaksi sosial yang berkisar pada ukuran nilai, adat istiadat dan ideologi yang ditandai oleh suatu proses yang diasosiatif, jadi masalah sosial budaya merupakan suatu keadaan ketidaksesuaian antara unsur- unsur dalam kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial atau menghambat terpenuhinya keinginan- keinginan kelompok dari warga masyarakat sehingga mengakibatkan rusaknya ikatan sosial.

Untuk menentukan apakah suatu masalah termasuk masalah sosial budaya digunakan beberapa indikator, yaitu :
  1. Tidak adanya kesesuaian norma sosial dengan kenyataan.
  2. Sumber dari masalah sosial adalah manusia.
  3. Adanya pihak berwenang yang menetapkan bahwa kepincangan yang terjadi adalah termasuk masalah sosial.
  4. Merupakan manifest social problem  and latent social problem. Manifest social problem adalah masalah sosial budaya yang diakibatkan kepincangan antara norma sosial dengan kenyataan atau tindakan masyarakat, latent social problem menyangkut hal- hal yang berlawanan dengan nilai- nilai masyarakat, tetapi tidak diakui demikian halnya sehingga dianggap sulit untuk diatasi.
  5. Masalah sosial budaya tersebut telah menarik minat dan telah menyentuh sanubarinya.
  6. Adanya sistem nilai dan adanya kemungkinan suatu masalah sosial buadaya untuk diperbaiki.
4. KARAKTERISTIK SISTEM SOSIAL BUDAYA

Sistem sosial budaya merupakan struktur dan proses dalam suatu wadah yang mempunyai unsur- unsur pokok sebagai berikut :

  1. Kepercayaan yang merupakan pehaman terhadap semua aspek alam semesta yang dianggap sebagai suatu kebenaran mutlak.
  2. Perasaan dan pikiran yaitu suatu keadaan kejiwaan manusia yang menyangkut keadaan sekelilingnya, baik bersifat alamiah maupun sosial.
  3. Tujuan yang merupakan cita- cita yang harus dicapai dengan mengubah sesuatu atau mempertahankan.
  4. Norma yang merupakan pedoman untuk berprilaku pantas.
  5. Kedudukan dan peranan. Kedudukan merupakan posisi tertentu secara vertikal, sedangkan peranan adalah hak dan kewajiban baik secara struktural maupun proses.
  6. Pengawasan yang merupakan suatu proses yang bertujuan untuk mengajak, mendidik atau memaksa warga masyarakt untuk mentaati norma dan nilai yang berlaku dimasyarakat.
  7. Sanksi yaitu persetujuan  (sanksi positif) atau penolakan (sanksi negatif) terhadap prilaku tertentu.
  8. Fasilitas yang merupakan sarana untuk mencapai tujuan telah ditentukan terlebih dahulu.
  9. Kelestarian dan kelangsungan hidup. Kelestarian merupakn aspek stabilitas kehidupan manusia, sedangkan kelangsungan hidup adalah aspek dinamika kehidupan.
  10. Unsur keserasian antara kualitas dan kehidupan lingkungan.
5. KEGUNAAN PENDEKATAN SISTEM DALAM MASALAH SOSIAL BUDAYA

Pendekatan sistemik dalam masalah sosial budaya yang dilakukan akan memberikan kegunaan sebagai berikut :

  1. Dengan adanya sifat keintegrasian dalam pendekatan sistemik diharapkan dapat diperoleh informasi bahwa sosial budaya merupakan suatu masalah yang terintegrasi dari berbagai aspek kehidupan manusia.
  2. Adanaya sifat keteraturan, menunjukan bahwa dalam pendekatan  sistemik diperoleh gambaran tentang adanya suatu keteraturan yang terpolakan karena terjadinya pengulangan diri dari pengalaman yang panjang. 
  3. Adanya sifat keterorganisasian, hal ini mengajarkan bahwa dalam pendekatan sistemik yang dilakukan melalui mekanisme organisasi yang merupakan bentuk kerjasama yang baik dari seluruh bagian yang terkait.
  4. Adanya keterletakan, artinya setiap komponen pelaksana kegiatan harus saling keterletakan secara bersama dan bertanggung jawab atas keberhasilan kegiatan.
  5. Keterhubungan, artinya setiap komponen sistem memiliki sifat keterhubungan yang kuat dengan komponen lain.
  6. Kebergantungan, artinya keberhasilan secara keseluruhan bergantung pada komponen- komponen yang menyusunnya. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar